Ilmu Budaya Dasar 8

0 komentar
"Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya baik sengaja maupun tidak disengaja."

A. BENTUK IMPLEMENTASI
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri 
       Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran  setiap orang untuk memenuhi kewajibannya  sendiri dalam mengembangkan  kepribadian  sebagai  manusia pribadi. Dengan demikian  bisa memecahkan  masalah-masalah  kemanusiaan  mengenai  dirinya sendiri Menurut sifat dasamya  manusia  adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan  seorang  pribadi  maka  manusia  mempunyai pendapat  sendiri, perasaan sendiri angan-angan  sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan  itu manusia berbuat  dan  bertindak.  Dalam hal ini manusia tidak luput  dari  kesalahan,  kekeliruan,baik yang  disengaja maupun tidak.
Contoh:
       Amir suka sekali jajan bakso dengan sambal yang tak tanggung-tanggung. Ia hampir memakan bakso pedas 1 hari 2 kali. Beberapa hari kemudian dia mengalami diare akibat memakan makanan pedas terus-menerus sehingga ia harus dirawat di rumah sakit dan Amir menuruti dokter untuk rawat inap beberapa hari kedepan.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga
            Keluarga  merupakan  masyarakat  kecil. Keluarga  terdiri dari suami-istri.  ayah-ibu  dan anak-anak.  dan juga  orang lain yang menjadi  anggota keluarga.  Tiap anggota  keluarga  wajib bertanggung jawab  kepada keluarganya. Tanggung jawab  ini menyangkut  nama baik keluarga. Tetapi tanggung  jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan. pendidikan, dan kehidupan.
Contoh  :
       Seorang pemimpin dalam keluarga harus memberi nafkah untuk anak dan juga istrinya. Seorang pemimpin rumah tangga yang senantiasa memenuhi kewajibannya tersebut adalah individu yang bertanggungjawab terhadap keluarganya.

3. Tanggung  jawab terhadap Masyarakat
            Pada hakekatnya  manusia  tidak bisa hidup tanpa bantuan  manusia  lain. sesuai dengan kedudukannya   sebagai  mahluk  sosial.  Karena  membutuhkan   manusia  lain  maka  ia  hams berkomunikasi  dengan  manusia  lain  tersebut.  Sehingga  dengan  demikian  manusia di  sini merupakan  anggota masyarakat  yang tentunya mempunyai  mempunyai tanggung jawab  seperti anggota masyarakat  yang lain agar dapat melangsungkan  hidupnya dalam masyarakat  tersebut Wajarlah  apabila segala tingkah laku dan perbuatannya  harus dipertanggung  jawabkan  kepada masyarakat.
Contoh:
       Amir merupakan salah satu warga di dusun bambu, ia tinggal disana seorang diri. Amir sangatlah ramah dan tamah terhadap lingkungannya maupun dengan tetangganya. Ia  selalu mendistribusikan dusun tersebut dalam hal kebaikan seperti, gotong royong. Oleh karena sikap Amir yang patut diacungkan jempol maka Amir sangat dihargai oleh masyarakat setempat karena Amir selalu memberikan hal yang positif untuk masyarakat setempat.

4. Tanggung jawab  kepada  Bangsa / Negara
            Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu  adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung  jawab kepada negara.
Contoh:
       Amir merupakan warga negara Indonesia. Amir merupakan seorang mahasiswa Indonesia. Suatu ketika ia dikirim pada sebuah perlombaan antar negara oleh Universitasnya sebagai wakil dari Indonesia. Ia pun berusaha keras dalam perlombaan tersebut dan akhirnya ia membawa medali emas untuk negara Indonesia. maka Amir bisa dibilang bertanggungjawab untuk Indonesia.

Tanggung jawab terhadap Tuhan
            Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya  manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman  Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah  Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya  dilakukan manusia ternadap Tuhan sebagai penciptanya,  bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
 Contoh:
       Amir merupakan seorang Muslim. Ia setiap hari senantiasa menjalankan apa yang menjadi kewajibannya. Ia selalu mendirikan shalat wajib dan juga sunnah, ia juga rajin untuk membaca Al-Qur'an setiap harinya dan juga ia tak lupa untuk berpuasa pada bulan Ramadhan maupun puasa sunnah lainnya. Ia juga selalu berbuat baik kepada setiap manusia tanpa mengenal rasis karena ia berpedoman kepada Al-Qur'an. Maka Amir sudah melakukan sebagian hal tanggung jawab kepada Tuhannya.

B. APLIKASI CONTOH
"Jika Anda adalah orang yang bertanggungjawab  terhadap sebuah jabatan misalnya sebagai ketua kelas,  apa yang And lakukan  jika diberi tugas?"
       Hal yang akan saya lakukan sebagai manusia yang bertanggungjawab dalam hal jabatan yakni ketua kelas maka saya akan menjalankan apa yang seharusnya menjadi kewajiban saya, seperti mengayomi kelas tersebut, berkontribusi dengan guru/dosen untuk nantinya disampaikan kepada anggota kelas, dsb. Seorang pemimpin haruslah memberikan yang terbaik untuk anggotanya, karena ia telah dipercaya oleh orang banyak maka haruslah memiliki sikap yang bertanggungjawab.

Ilmu Budaya Dasar 7

0 komentar
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
       Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup, karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, tetapi melalui proses waktu yang lama sehingga hasil pemikiran itu dapat terbukti kenyataannya. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur  yaitu, cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan.
       Menurut saya, pandangan hidup itu adalah sebuah tujuan hidup yang berisikan hal-hal yang harus tercapai dibeberapa waktu ke depan dengan adanya usaha keras, do’a serta restu dari orang tua. Pandangan hidup menurut saya itu seperti tujuan hidup yang setiap langkahnya mengandung makna sendiri bagi setiap orang yang mempunyai dan menjalaninya untuk mencapai tujuan itu.
       Pandangan hidup banyak sekali macamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan alasannya, yaitu terdiri dari 3 macam:
      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya

B. CITA – CITA
       Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apablia cita-cita itu tidak mungkin atau belum terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan, karena untuk mewujudkan cita-cita dibutuhkan usaha dan do’a. Karena usaha tanpa do’a itu tidak akan berhasil dan begitu pula sebaliknya. Cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individ, tepai masyarakat bahkan bangsa-pun mempunyainya.

       Faktor pendukung cita-cita :
       a. Faktor manusia
       Yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Banyak manusia yang hanya bercita-cita tetapi tidak ada tindakan atau usaha untuk memulai mengejar cita-cita tersebut. Karena diam itu tidak akan membuat cita-cita menjadi kenyataan.

       b. Faktor kondisi
       Yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut factor yang menguntungkan atau yang menghambat. Jujur saja pada zaman ini banyak anak muda cenderung tipikal manusia yang menginginkan cita-cita itu terwujud secara instan. Belum seberapa usahanya mereka sudah mengeluh, tidak melihat sekitar mereka yang masih lebih sulit tapi tetap semangat mengejar cita-citanya.

       c. Faktor tingginya cita-cita
       Yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Sebagai remaja kita harus mempunyai impian setinggi langit. Jadikan cita-cita yang tinggi itu sebagai motivasi untuk terus meraihnya dan ingat terus keinginan kita mewujudkan cita-cita tersebut bukan hanya untuk diri kira sendiri tetapi untuk membahagiakan orang disekitar kita, terutama orang tua. Bila kita mulai lemah atau bahkan ingin melupakan cita-cita tersebut, ingatlah orang tua kita betapa bahagianya bila kita bisa ewujudkan cita-cita tersebut dan membuat mereka bangga dengan anaknya sendiri.

       Dan yang menjadi cita-cita saya dalam hidup adalah menjadi seorang psikolog yang bisa berguna bagi nusa, bangsa, dan agama, serta dapat memberi kebahagiaan bagi semua orang. Tak luput juga ingin membahagiakan kedua orang tua saya dan keluarga pastinya. yang berusaha terbaik akan mendapatkan hasil yang baik pula walaupun harus melewati berbagai rintangan, jangan menyerah terus berusaha dan berdo'a untuk mencapai sebuah cita-cita.

C. MENANGGAPI FAKTOR KENDALA DALAM MERAIH CITA-CITA
       Dalam meraih cita-cita atau sebuah jalan untuk hidup memang tak luput dari adanya kendala atau rintangan, tapi itu semua balik lagi ke dalam diri manusia masing-masing, bagaimana mereka menanggapinya, bagaimana mereka menyelesaikannya, bagaimana mereka memahaminya. Yang diperlukan hanyalah sabar dan percaya, bahwa jika kita sudah melakukan yang terbaik yang kita bisa, maka selanjutnya kita serahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, apabila semua tidak berjalan sesuai kemauan kita, maka kita harus menanggapi itu semua dengan lapang dada dan senantiasa berdo'a agar selalu diberikan yang terbaik. Dalam meraih cita-cita haruslah tidak mengenal yang namanya 'MENYERAH' dan selalu kenallah dengan yang namanya 'BERJUANG'.

Ilmu Budaya Dasar 6

0 komentar
A. KEADILAN
       Keadilan ialah hal-hal yang berkenaan pada suatu sikap dan juga tindakan didalam hubungan antar manusia yang berisi tentang sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai hak dan juga sesuai kewajibannya.
       Didalam bahasa inggris keadilan ialah “justice”. Makna justice tersebut terbagi atas dua yaitu makna justice secara atribut dan juga makna justice secara tindakan.
       Makna justice secara atribut ialah suatu kuasalitas   yang fair atau adil. Sedangkan makna justice secara tindakan ialah suatu tindakan menjalankan dan juga menentukan hak atau hukuman.

● Keadilan menurut para ahli
1. Aristoteles yang menggemukakan bahwa keadilan ialah tindakan yang terletak diantara memberikan terlalu banyak dan juga sedikit yang dapat diartikan ialah memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan memberi apa yang menjadi haknya.

2. Frans Magnis Suseno yang menggemukakan pendapatnya mengenai pengertian keadilan ialah keadaan antarmanusia yang diperlakukan dengan sama ,yang sesuai dengan hak serta kewajibannya masing-masing.

3. Thomas Hubbesyang menggemukakan bahwa pengertian keadilan ialah sesuatu perbuatan yang dikatakan adil jika telah didasarkan pada suatu perjanjian yang telah disepakati.

4. Plato yang menggemukakan bahwa pengertian keadilan ialah diluar kemampuan manusia biasa yang mana keadilan tersebut hanya ada di dalam suatu hukum dan juga perundang-undangan yang dibuat oleh para ahli .

5. W.J.S Poerwadarminto yang menggemukakan bahwa pengertian keadilan ialah tidak berat sebelah yang artinya seimbang, dan yang sepatutnya tidak sewenang-wenang.

6.Notonegoro yang menggemukakan bahwa keadilan ialah suatu keadaan yang dikatakan adil apabila sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

B. MAKNA KATA PANCASILA KE-5
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"

       Makna yang terkandung dalam sila ke-5 adalah mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat. Manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan soial dalam kehidupoan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.

C. APLIKASI DALAM KEHIDUPAN
       Memberi pertolongan kepada orang lain merupakan salah satu bentuk  keadilan sosial.

"Apakah anda pernah membantu orang lain tanpa adanya pengharapan balas jasa?"

       Alhamdulillah dan InsyaAllah saya pernah melakukan hal tersebut, karena dengan kita membantu orang lain tanpa harapan akan mendapat balas jasa adalah sebuah hal yang sangat mulia. Saling membantu memang diajarkan sebagai budi luhur bangsa dan negara, bukan hanya itu saja tetapi juga di dalam setiap agama itu sangat dianjurkan. Dengan begitu hidup akan terasa damai dan bahagia akan adanya saling tolong menolong.

Ilmu Budaya Dasar 5

0 komentar
A. HUBUNGAN MANUSIA & TANGGUNGJAWAB
       Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
       Tanggungjawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggungjawab terhadap kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Kewajiban terbatas
b) Kewajiban tidak terbatas

TANGGUNGJAWAB
       a) Pengertian Tangungjawab
       Tanggungjawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.             Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
       Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
       Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.

B. MACAM-MACAN BENTUK TANGGUNGJAWAB
Macam-macam Tanggungjawab :

a) Tanggungjawab terhadap diri sendiri
       “If it is to be, it is up to me” maksud dari pepatah lama tersebut adalah hanya diri kita yang sepenuhnya bertanggungjawab terhadap kehidupan atau nasib diri kita sendiri. Ada beberapa ketentuan untuk dapat melaksanakan tanggungjwab kehidupan ini dengan baik. Ketentuan pertama adalah mengenali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri sendiri. Selain itu, memahami tujuan hidup supaya langkah untuk dikerjakan lebih terfokus. Yang terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap positif walau apapun yang terjadi. Kesuksesan dimasa depan tidak terkait erat dengan latar belakang maupun latar depan.
       Keadaan dalam merespon keadaan menentukan tingkat keberhasilan. Suatu keadaan yang sama, tetapi bila direspon secara berbeda maka akan memberikan hasil yang berbeda pula. Sebagai contoh adalah kehidupan mengenai sepasang saudara kembar di Amerika Serikat. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1950-an. Keluarga pasangan saudara kembar ini berantakan. Sang kakak merespon keadaan itu secara positif, dan bertekad untuk sukses dalam kehidupan. Berkat usaha keras dalam belajar dan tekadnya yang besar, maka ia berhasil menjadi senator ternama di Amerika Serikat. Sedangkan saudara kembarnya sendiri melihat kekacauan dalam keluarganya itu secara negatif. Sehingga ia kehilangan kendali dan selalu berusaha menghancurkan dirinya sendiri. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara seumur hidup karena melakukan tindakan kejahatan yang sangat fatal. Tidak ada orang lain yang harus dipersalahkan. Kesalahannya sendiri merupkan penyebab dari nasib buruknya itu. Dalam kisah tersebut terdapat perbedaan rasa tanggungjawab hidup yang besar. Faktor pembeda yang pertama adalah kepahaman terhadap potensi dalam diri masing-masing individu. Sang kakak merasa memiliki potensi yang cukup untuk ia kembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu, ia merasa bertanggung jawab untuk dapat meraih kehidupannya yang lebih baik. Sedangkan sang adik sama sekali tidak melihat potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga sang adik tidak merasa mampu mengemban tanggungjawab kehidupam ini dengan baik. Selain itu, sang kakak sudah menetapkan tujuan yang pasti, sehingga setiap langkahnya terarah. Sedangkan sang adik tidak memiliki tujuan hidup yang pasti. Sehingga, ia merasa tidak perlu bertanggungjawab terhadap kehidupan ini. Sementara sang kakak selalu menyikapi keadaan secara positif. Dilain pihak, sang adik tidak melihat sisi positif dari bencana yang menimpa keluarga mereka. Perbedaan tingkat rasa tanggungjawab hidup diantara mereka berdua telah menyebabkan perbedaan nasib yang sangat besar pula.
       Dari contoh di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa hanya diri kita sendirilah yang bertanggungjawab menentukan
kehidupan seperti apa yang kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggungjawab terhadap nasib ataupun esuksesan kita. Peran dari orang lain hanya bersifat sebagai instrumen yang melengkapai usaha diri kita sendiri.

b) Tanggungjawab terhadap Keluarga
       Secara tradisional keluarga adalah tempat dimana manusia saling memberikan tanggungjawabnya. Si orang tua bertanggungjawab kepada anaknya, anggota keluarga saling tanggungjawab. Anggota keluarga saling membantu dalam keadaan susah, saling mengurus di usia tua dan dalam keadaan sakit. Ini terlepas dari apakah kehidupan itu berbentuk perkawinan atau tidak. Di lihat dari segi tanggungjawab, orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Anak dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua, orang yang pertama kali dijumpai anak adalah orang tuanya, jadi secara tidak langsung ayah dan ibu adalah guru pertama bagi anak, disadari atau tidak oleh orang tua itu sendiri.

c) Tanggungjawab terhadap masyarakat
        Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan mereka. Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya pada
berbagai norma. Ini merupakan bentuk dari tanggungjawab terhadap masayarakat, dimana di dalam masyarakat telah ada aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manusia membentuk norma yang kemudian berkembang menjadi aturan-aturan, hukum-hukum yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. Dalam negara-negara modern aturan-aturan atau hukum-hukum tersebut termaktub dalam sebuah sistem hukum dan sama bagi semua warga. Apabila aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan harus memperoleh hukuman atau sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik orang lain maka Pengadilan dapat menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran) berdasarkan KUHP.

d) Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
       Pendidikan merupakan salah satu dari contoh bentuk tanggungjawab masyarakat atau lebih khususnya pelajar terhadap bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang terbaik bagi bangsa dan negara. Sumber Daya Manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Sedikitnya terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.
- Pertama
       Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan. Manfaat moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.
- Kedua
       Investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang
lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan
yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
- Ketiga
       Investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan,
fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.
Jelaslah bahwa investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu
perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan yang baik. Dari paparan di atas tampak bahwa pendidikan adalah wahana yang amat penting dan strategis untuk perkembangan ekonomi dan integrasi bangsa.

e) Tanggungjawab terhadap Tuhan
       Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
       Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman..

       Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Vote

Pendapatmu Bagaimana?

Powered by BooRoo.com

Sangat Baik0%
Baik0%
Cukup0%
Kurang Baik0%

Create a Free Web Poll