Ilmu Budaya Dasar 4

0 komentar

A.   Statement Puisi
"Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya”

       Menurut saya, maksud dari kalimat diatas adalah bahwa suatu karya atau karangan seorang puitisi sangat didasarkan oleh bagaimana cara dia berpikir, berimajinasi dan tentunya mengandalkan kreatifitas yang ia miliki. Semakin besar aspek kekreatifitasan seorang puitisi maka akan beragam pula kepuitisan, keartistikan atau keestetikan dari sebuah puisi. Membuat puisi tidaklah semudah membuat karangan lainnya, karena di dalam puisi kita dituntut untuk merangkai bahasa menjadi suatu hal yang menarik untuk dibaca ataupun dipahami. Oleh karena itu seorang puitisi atau seorang pengarang puisi sangat dipengaruhi oleh aspek kekreatifitasannya dalam membuat puisi.

B.   Contoh Puisi

Perjalanan Kisah 'MABA'

Kaki melangkah menggapai cita
Perjuangan turut hadir didalamnya
Air mata tak luput mengikutinya
Perasaan pun mulai dimainkannya
                        Tak mengapa jika gagal
                        Sukses pun mengenal gagal
                        Bersedih adalah hal yang wajar
                        Ikhlas dan tabah menjadi syukur
Usaha tak akan menghianati
Buka lembar baru untuk menikmati
Jangan dengarkan cibiran mereka
Gunadarma pasti merdeka
                        Buktikan adalah satu cara
                        Tunjukan kita pasti bisa
                        Walau kecil namun lantang
                        Gunadarma pasti kan menang

Ilmu Budaya Dasar 3

0 komentar
A.    PROSA LAMA & PROSA BARU

1.     Prosa Baru
Prosa baru merupakan pancaran dari masyarakat baru. Karya-karya prosa yang dihasilkan oleh masyarakat baru Indonesia mulai fleksibel dan bersifat universal; ditulis dan dilukiskan secara lincah serta bisa dinikmati oleh lingkup masyarakat yang lebih luas.
Ciri ciri prosa baru :
1.      Dinamis, perubahannya cepat
2.      Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
3.      Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
4.      Di pengaruhi sastra Barat
5.      Nama pencipta selalu dicantumkan

Jenis-jenis prosa baru :
1.     Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan isinya, roman dapat dibagi menjadi roman sejarah, roman sosial, roman jiwa, roman tendens.
2.     Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3.     Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
4.     Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.
5.     Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6.     Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

7.     Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi. dan tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.


2.     Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal.

Ciri ciri prosa lama :
1.      Statis, lamban perubahannya
2.      Istana Sentris, bersifat kerajaan
3.      Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
4.      Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5.      Tidak ada pengarang atau anonim

Jenis-jenis Prosa Lama:
1.     Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2.     Sejarah (tambo)
Sejarah (tambo) adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3.     Kisah
Kisah adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4.     Dongeng
Dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:
a.       Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Beberapa contoh fabel, adalah: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dll.
b.      Mite (Mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos, adalah: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dll.
c.       Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dll.
d.      Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dll.
e.       Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita, dll.
f.       Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.

5.     Cerita berbingkai
Cerita berbingkai adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.

B.   BIOGRAFI & OTOBIOGRAFI

1.     Pengertian Biografi
Secara bahasa, biografi berasal dari kata bios, dan graphien. Bios dalam bahasa yunani, berarti hidup, dan graphien berarti tulis. Jadi biografi adalah tulisan mengenai perjalanan atau kisah riwayat hidup, dari seseorang. Secara lebih lengkap, biografi adalah sebuah catatan yang dIbuat oleh seseorang, mengenai perjalanan hidup orang lain.
“Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati, dan data-data pekerjaan seseorang. Biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilPenuliskan oleh seorang tokoh dijelaskan juga “


Biografi adalah jenis catatan, yang menceritakan tentang kisah perjalanan hidup seseorang. Mulai dari seseorang itu kecil, hingga dewasa. Biografi menceritakan tentang proses perjalanan kehidupan, dan detail langkah yang diambil seseorang, hingga bisa meraih kesuksesannya. Seiring dengan semakin banyaknya, orang yang menulis tentang biografi seseorang, maka muncul juga biografi –biografi yang secara sengaja ditulis sendiri, oleh tokoh yang sedang diceritakan dalam biografi tersebut. Biografi yang ditulis sendiri,oleh kita sendiri, biasa disebut sebagai autobiografi.  Karena hal itu, maka biografi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu biografi, dan autobiografi atau sering juga disebut otobiografi.

2.     Pengertian Autobiografi ( Otobiografi)

Pada dasarnya autobiografi adalah salah satu, dari banyak jenis biografi yang ada. Autobiografi sendiri, berasal dari kata, autos, bios, dan graphien. Ketiga kata ini, diambil dari bahasa yunani. Bios dan Graphien artinya perjalanan hidup seseorang. Sedangkan Autos artinya sendiri. Jadi, jika digabungkan autobiografi berarti sebuah biografi, yang ditulis oleh tokoh itu sendiri. Nah, dari definisi yang berbeda itu, muncul perbedaan – perbedaan biografi dengan autobiografi, dari mulai cara kepenulisannya, isi, dan kegunaannya. kita akan bahas, mengenai perbedaan – perbedaan biografi dan autobiografi, di bagian bawah, plus beberapa contoh dari biografi dan beberpa contoh dari autobiografi, supaya kita bisa lebih paham.

Intinya,  biografi adalah catatan perjalanan hidup seseorang, yang ditulis oleh orang lain. Sedangkan autobiografi adalah sebuah biografi, yang ditulis oleh tokoh itu sendiri.


·         Perbedaan Biografi dengan Autobiografi
BIOGRAFI
1.      Biografi adalah sebuah perjalanan hidup seseorang, yang ditulis oleh orang lain.
2.      Subject dari biografi adalah orang – orang terkenal, atau tokoh – tokoh terkenal, yang mempunyai banyak jasa, karya, ataupun pemikiran yang banyak bermanfaat untuk orang lain.
3.      Biografi biasanya dIbuat dengan mengandalakan literatur – literatur, dokumen penting, atau bahkan narasumber, sebagai saksi dalam mengungkapkan peristiwa, dan fakta – fakta yang terjadi, di dalam perjalanan hidup (biografi) tersebut.
4.      Biografi, biasanya berisikan informasi yang mengandung hikmah, motivasi dan sejarah penting yang dapat dijadikan suri teladan bagi yang membacanya

Contoh Biografi yang Ditulis, Dalam Bentuk Buku ;
Buku Biografi Anies Rasyid Baswedan, ditulis oleh Muhammad Husnil
Buku Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq, ditulis oleh Dr. Muhammad Husain Haikal
Buku Biografi Soekarno Putra Fajar, ditulis oleh Solichin Salim


AUTOBIOGRAFI

1.      Autobiografi adalah sebuah perjalanan hidup seseorang, yang ditulis oleh tokoh itu sendiri, atau dengan bantuan penulis lain, yang dIbuat berdasarkan pengalaman atau ingatan tokoh itu sendiri.
2.      Autobiografi biasanya berisi informasi mengenai masa kehidupan tokoh itu sendiri, dari yang sulit hingga mencapai keberhasilan.
3.      Autobiografi seringkali hanya menampilkan informasi yang bersifat positif saja. Bahkan sering kali, autobiografi ditulis dalam rangka, pencitraan seorang tokoh politik.
4.      Autobiografi biasaya ditulis, agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui tentang apa yang sudah dilakukannya selama ia hidup, sehingga bisa diambil hikmah, dan pelajaran yang berharga, yang ada di dalamnya.

Contoh Autobiografi yang Ditulis, Dalam Bentuk Buku:

Buku chairul tanjung, “si anak singkong”
Buku Susilo Bambang Yudhoyono, “selalu ada pilihan”
Buku Ahmad Syafii Maarif “Titik – titik kisar, dalan perjalananku”


C.   CONTOH BIOGRAFI TOKOH DALAM KEBUDAYAAN

Prof. Dr. Koentjaraningrat
Prof Dr Koentjaraningrat tertarik bidang ilmu antropologi sejak menjadi asisten Prof GJ Held, guru besar antropologi di Universitas Indonesia, yang mengadakan penelitian lapangan di Sumbawa. Sarjana Sastra Bahasa Indonesia dari Universitas Indonesia 1952, ini meraih gelar MA antropologi dari Yale University, AS, 1956 dan Doktor antropologi dari Universitas Indonesia, 1958. Pak Koen merintis berdirinya sebelas jurusan antropologi di berbagai universitas di Indonesia. Ilmuwan yang mahir berbahasa Belanda dan Inggris ini juga tekun menulis. Beberapa karya tulisnya telah menjadi rujukan bagi dosen dan mahasiswa di Indonesia. Ia banyak menulis mengenai perkembangan antropologi Indonesia. Sejak tahun 1957 hingga 1999, ia telah menghasilkan puluhan buku serta ratusan artikel. Melalui tulisannya, ia mengajarkan pentingnya mengenal masyarakat dan budaya bangsa sendiri. Buah-buah pikirannya yang terangkum dalam buku kerap dijadikan acuan penelitian mengenai kondisi sosial, budaya, dan masyarakat Indonesia, baik oleh para ilmuwan Indonesia maupun asing. Salah satu bukunya yang menjadi pusat pembelajaran para mahasiswanya adalah Koentjaraningrat dan Antropologi Indonesia, yang diterbitkan pada tahun 1963. Dalam buku itu, diceritakan kegiatan Prof Dr Koentjaraningrat dalam menimba ilmu. Juga di dalamnya, dia menjadi tokoh pusat dalam perkembangan antropologi.
Selain itu, bukunya Pengantar Antropologi yang diterbitkan pada tahun 1996 telah menjadi buku pegangan para mahasiswa di berbagai universitas dan berbagai jurusan yang ada di Indonesia. Buku lainnya yang pernah diterbitkannya adalah hasil penelitian lapangan ke berbagai wilayah di Indonesia seperti Minangkabau, daerah Batak hingga pelosok Irian Jaya. Buku itu berjudul Keseragaman Aneka Warna Masyarakat Irian Barat (1970), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia (1971), Petani Buah-buahan di Selatan Jakarta (1973), Masyarakat Desa di Indoensia (1984), Kebudayaan Jawa (1984), Masyarakat Terasing di Indonesia (1993), dan sebagainya. Selain itu, ia juga pernah mengadakan penelitian di negara lain seperti Belanda dan Belgia. Kepribadiannya yang khas, meninggalkan kesan tersendiri dalam ingatan para mahasiswanya. Kesan dan pandangan para mahasiswa, kerabat, sahabat dan koleganya, sepertinya dapat mengungkapkan jati diri seorang tokoh dalam berbagai aspek kehidupannya di kelas, di rumah, dan di dalam kehidupan sehari-hari. Pada mulanya ia pernah ditugaskan untuk mengembangkan pendidikan dan penelitian dalam antropologi. Dia menyiapkan dan menyediakan bahan untuk pengajaran. Dalam rangka pemenuhan tugas-tugas itu, ia tidak hanya produktif menulis buku-buku acuan pendidikan antropologi, melainkan dia juga menulis buku-buku dan artikel ilmiah lainnya berkenaan dengan kebudayaan, suku bangsa, dan pembangunan nasional di Indonesia.
Profesor bernama lengkap Koentjoroningrat ini dilahirkan di Yogyakarta, 15 Juni 1923, sebagai anak tunggal. Ayahnya, RM Emawan Brotokoesoemo, adalah seorang pamong praja di lingkungan Pakualaman. Sementara ibunya, RA Pratisi Tirtotenojo, sering diundang sebagai penerjemah bahasa Belanda oleh keluarga Sri Paku Alam. Walaupun anak tunggal, didikan ala Belanda yang diterapkan ibunya membuatnya menjadi pribadi yang disiplin dan mandiri sejak kecil. Pada usia delapan tahun, ia mulai bersekolah di Europeesche School. Pada masa-masa itu, ia sering menghabiskan waktu bermain di lingkungan keraton. Kedekatannya dengan lingkup keraton yang kental dengan seni dan kebudayaan Jawa, sedikit banyak memengaruhi pembentukan kepribadiannya sebagai antropologi di kemudian hari. Selepas dari Europeesche School, remaja yang juga punya bakat melukis ini meneruskan sekolah ke AMS dan mulai mempelajari seni tari di Tejakesuman. Bersama dua sahabatnya, yaitu Koesnadi (fotografer) dan Rosihan Anwar (tokoh pers), Koentjaraningrat rajin menyambangi rumah seorang dokter keturunan Tionghoa untuk membaca, di antaranya disertasi tentang antropologi milik para pakar kenamaan. Kemudian, ia pun meraih gelar sarjana sastra bahasa Indonesia dari Universitas Indonesia, pada 1952. Selanjutnya, pada tahun 1956, ia mendapat gelar MA dalam antropologi dari Yale University, AS. Kemudian meraih gelar doktor antropologi dari Universitas Indonesia, 1958.Karier yang pernah dijabatnya yakni menjadi Guru Besar Antropologi pada Universitas Indonesia. Kemudian menjadi Guru Besar Luar Biasa pada Universitas Gadjah Mada, dan juga Guru Besar di Akademi Hukum Militer di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Begawan antropologi Indonesia ini juga pernah diundang sebagai guru besar tamu di Universitas Utrecht, Belanda, Universitas Columbia, Universitas Illinois, Universitas Ohio, Universitas Wisconsin, Universitas Malaya, Ecole des Hautes, Etudes en Sciences Sociales di Paris dan Center for South East dan Asian Studies di Kyoto. Berbagai penghargaan telah dianugerahkan padanya atas pengabdiannya dalam pengembangan ilmu antropologi. Di antaranya, penghargaan ilmiah gelar doctor honoris causa dari Universitas Utrecht, 1976 dan Fukuoka Asian Cultural Price pada tahun 1995. Pak Koen juga mendapat penghargaan Satyalencana Dwidja Sistha dari Menhankam RI (1968 dan 1981).
·         Tutup Usia
Antropolog pertama Indonesia ini meninggal dunia dalam usia 75 tahun, Selasa 23 Maret 1999 sekitar pukul 16.25, di RS Kramat 128, Jakarta Pusat. Dia telah terkena stroke sejak 1989. Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Rabu 24 Maret 1999 sekitar pukul 13.00. Sebelumnya disemayamkan di rumah duka di Jl Daksinapati Timur IV/C2, Kompleks IKIP Rawamangun. Hadir melayat antara lain ahli filsafat dan budayawan Prof Dr Toeti Herati Nuradi, mantan Mendikbud Prof Dr Fuad Hassan, Direktur Sejarah dan Nilai Tradisional Dr Anhar Gonggong, dan sosiolog Prof Dr Sardjono Jatiman.Menurut keterangan putri ketiganya, Ny Rina "Maya" Tamara, perintis berdirinya Jurusan Antropologi UI dan sejumlah universitas negeri lainnya ini, memang sudah sejak lama menderita stroke dan terkena serangan mendadak beberapa kali. Serangan stroke pertama kali terjadi selang setahun setelah ia resmi mengakhiri masa dinasnya sebagai pegawai negeri, 15 Juni 1988. Menurut Maya, mendiang ayahnya Senin malam 22 Maret 1999 sekitar pukul 22.10 secara mendadak tak sadarkan diri setelah sebelumnya sempat muntah-muntah, dan segera dilarikan ke RS Kramat 128. Pak Koen meninggalkan seorang istri, Kustiani yang dikenal sejak kuliah di UI, tiga anak, Sita Damayanti, Rina Tamara, dan Inu Dewanto, dan empat cucu


Ilmu Budaya Dasar 2

0 komentar
A. KEBUDAYAAN TIMUR
Berbicara mengenai kepribadian bangsa timur kita pasti mengacu pada negara-negara yang ada di kawasan timur. Karakter atau ciri khas orang-orang timur biasanya dikenal sangat santun dan ramah. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang berlaku di dalam kehidupan mereka masing-masing. Maka dari itulah yang membedakan bangsas timur dengan bangsa barat. Orang-orang timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur sangat terkenal dengan keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka.
Contohnya saja nilai kesopanan. Di beberapa negara di Asia ada cara dimana kita harus menundukkan/membungkukkan badan pada orang yang lebih tua atau mempunyai kedudukan yang lebih tinggi secara finansial maupun pendidikannya untuk menunjukkan rasa hormat kita. Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun berpakaian. Orang-orang timur juga sangat mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan yang bersifat pribadi. Bangsa lain juga sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualis, dan saling menghargai serta tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih. Selain itu bangsa timur sangat menjaga tali silaturahmi atau kekeluargaan antar sesama. Bangsa timur juga terkenal mempunyai pribadi sebagai bangsa pekerja keras, mereka akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan individu mereka atau kebutuhan kelompok. Tingkat keagamaan atau religiusitas mereka juga tinggi, terlihat dari seringnya mereka melakukan ibadah. kepercayaan bangsa timur terhadap nenek moyang mereka juga masih kental hingga saat ini. bangsa timur juga terkenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan bangsanya. Kebudayaan itulah yang mereka jadikan sebagai panutan mereka dalam berperilaku.

Salah satu contohnya yaitu pada Negara Indonesia yang termasuk dari BangsaTimur

Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat. Negara Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama. Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
Contoh aplikasi kebudayaan timur yang diterapkan di Indonesia salah satunya adalah betutur kata yang sopan dengan lawan bicara yang lebih tua seperti, orang tua, guru, dsb. Hal ini sudah menjadi bagian dari kepribadian bangsa Indonesia yang dipengeruhi oleh kebudayaan timur, bertutur kata yang sopan disini bertujuan untuk menghormati atau menghargai antar individu, tak hanya kepada orang yang lebih tua saja, kebudayaan timur juga mengajarkan bahwa kita pun harus bertutur kata yang sopan kepada teman sebaya (seumuran) ataupun dengan yang lebih muda juga.


B. TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT C. KLUCKHOHN 

Dalam karya berjudul Universal  Categories of Culture dan terbit pada 1953, C. Kluckhohn merupakan ahli antropologi pertama yang merumuskan tujuh unsur budaya. Menurut C. Kluckhohn dinyatakan bahwa setiap kebudayaan memiliki tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu ; 
1.     Sistem bahasa
Unsur pertama dari Tujuh unsur kebudayaan adalah bahasa. Bahasa memengan pernan penting dalam suatu masyarkat. Tanpa bahasa,  manusia akan sulit berkomonikasi. Dengan bahasa puluh, sistem dan nilai dan petua (nasehat) dari suatu kelompok suku diwariskan. Bahasa dapat berut berupa bahas lisan maupun tulisan. Bahasa juga memengang perna sebagai identitas dari suatu suku bangsa. Dengan hanya mengetahui suatu kata dalam bahasa, dapat ditentukan asal suku bangsa seseorang.

2.     Sistem Kemasyarakatan dan Organisasi

Unsur kedua ini lebih dikenal dengan sistem kekerabatan dan lembaga sosial.  Mengetahui kekerabatan dan posisi seorang individu dalam sistem kelembagaan seseorang penting dalam membentuk suatu struktur sosial. Sistem kekerabatan yang dimaksud adalah hubungan seorang individu dengan induvidu lanya berdasarkan aspek hubungan darah atau kekeluargaan. Angotanya mulai dari Kakek-Nenek, Ayah - Ibu, Anak dan cucu serta cici. sedangkan organisasi sosial adalah berbagai lembaga  masyarakat yang dibentuk untuk mengurus kepentingan bersama. Dalam masyarakat tradisional bentuknya belum berbadan hukum. Tetapi dalam masyarakat moderen lembaga sosial berbadentuk badan hukum dan dilindungi oleh peraturan perudanga-undangan. Posisi seorang individu dalam suatu kekerabatan atau suatu lembaga sosial dapat meningkatkan status sosial seseorang dalam masyarakat. Buktinya, Orang yang memiliki jabatan struktural dalam Organiasi pemerintah dan non pemerintahan akan lebih dihormati oleh masyarakat dari pada individu yang tidak memiliki posisi strategis.

3.     Sistem Ekonomi dan Mata Pencarian
        Cara suatu kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan juga tersamasuk dalam sala satu dari tujuh unsur kebudayaan. Hal ini tergantung pada kondisi lingkungan tempat hidup suatu masyarakat. Masyarakat yang hidup dipingir pantai akan berprofesi sebagai nelayan, sendangkan masyarakat yang hidup didaratan akan berprofesi sebagai petani. Namun seteleh refolusi indusitri sampai saat ini, jenis mata pencaharian telah bergam jenis dan bentuknya. Terutama pada masyarakat urban. Tidak hanya bertani dan nelayan. Masyarakat perkotaan dapat memilih jenis dan bentuk perkerjaan yang ia mau. Tergantung pada keterampilan dan kemampuan yang ia miliki.

4.     Ilmu pengetahuan
        Ilmu pengetahuan adalah salah satu hasil kebudayaan manusia. Ia lahir dari kerja keras manusia yang tidak perna puas untuk mengetahui sesuatu. Manusia yang penasaran akan beragam gejalah dan fenomena terus bertanya mengapa, yang pada akhirnya memperoleh jawaban. Dalam praktiknya, ulum pengetahuan telah membantu manusia untuk bertahan. Beragam penyakit tidak akan perna disembuhkan juga tidak perna ada ilmu tentang obat-obatan maupun tentang penyakit itu sendiri. Dalam masyarat tradisional diciptakanlah jamu. Sedangkan dalam masyarakat moderen ditemukanlah obat-obat yang dibuat dalam pabrik.
        Ilmu pengetahuan pada saat ini tidak hanya menyangkut obat-obatan saja.  Saat ini ilmu pengetahuan telah berkembang dengan pesat, muncul dalam beragam bentuk. Contohnya mate-matika, kima, filsat, ekonomi dan lain sebagainya.

5.     Kesenian
        Kesenian adalah cara manusia mengekspresikan perasaanya dengan mengutamakan nilai-nilai keindahan. Produk kesenian itu sendiri bisa dinikmati dengan panca indra mata dan telinga atau bahakan dengan hati. Terdapat banyak bentuk kesenian. Contohnya tari, puise, lagu, musik, lukisan, drama, teater atau bahkan filem. Kesenian menjadi penting, sebab dengan melihat kesenian dari suatu kelompok, seseorang dapat dengan muda menghubungkannya dengan suatu kelompok suku bangsa.

6.     Sistem peralatan hidup dan teknologi
        Peralatan hidup dan teknologi diciptakan manusia untuk mempermuda seseorang dalam bekerja. Diciptakannya kampak mempermuda manusia dalam menebang pohon. Beben menebang pohon dengan hanya mengandalakan parang pun berkurang. Beralinya kampak batu ke kampak besi juga telah membantu manusia menebang pohon. Waktu dan energi menembang pohon dengan kampak besi berkurang, apa lagi dengan mengunakan sensor.
       Peralatan teknologi tentu saja tidak berkaitan dengan kampak dan sensor saja. Peralatan hidup dan teknologi memiliki bergam bentuk dan jenisnya. Tergantung dari kebutuhan manusia itu sendiri. Kini kebutuhan manusia yang beragam telah memciptakan peralatan dan teknologi yang beragam pula.

7.     Sitem Kepercayaan dan Agama
Manusia memiliki aspek spritual dalam kehidupanya. Manusia percaya dan meyakini sesuatu yang lebih tinggi dari alam semesta. Yang tertinggi inilah yang mengatur segala sesuatu. Bentuk dan jenis kepercayaan dimuka bumi ini sangat banyak. Apa lagi fariasi-fariasi yang ada didalam sebuah agama yang mucul akibat perbedaan penafsiran terhadap sanga pencipta.

            Karena sifat universalnya, suatu masyarakat seprimitif apa pun kebudayaannnya, tetap memiliki ketujuh unsur budaya yang telah disebutkan. Yang membedakan hanya tingkat kekompleksitasannya. Semakin modern kebudayaan suatu masyarakat, tujuh unsur kebudayaan ini semakin berkembang, leterkaitan satu sama lain juga makin rumit.
Contoh aplikasi dari salah satu unsur menurut C. Kluckhohn pada sistem mata pencaharian adalah adanya beragam jenis profesi yang dapat dilakukan oleh seorang individu, misalnya saja di Indonesia. Walaupun Indonesia dikenal sebagai negara agraris, tetapi tidak semua penduduknya menjadi seorang petani, Indonesia sendiri terdiri dari berbagai macam-macam suku dan bangsa dan letak gografisnya sendiri, hal inilah yang memicu keberagaman jenis profesi, mulai dari petani, nelayan, dsb tergantung pada keterampilan dan kemampuan yang dimiliki seseorang.


C. PENGERTIAN ID, EGO DAN SUPEREGO
       Dalam pribadi manusia, ada yang disebut dengan ID (naluri), EGO (saya/aku), dan SUPEREGO (norma). Ketiga hal ini akan membantu manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Secara naluriah, manusia akan berusaha bertahan hidup dengan cara apa pun seperti yang disebut di atas, termasuk mempertahankan diri tentang eksistensinya dalam lingkungan.

1.      ID
       Id merupakan kodrat makhluk. Id adalah naluri makhluk hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya di muka bumi. Bertahan hidup dalam arti yang luas pada dasarnya merupakan segala aspek yang kita lihat di bumi ini. Id pada manusia termasuk naluri untuk berkembang biak, mempertahankan diri dari ancaman, naluri untuk bebas dari rasa lapar dan haus seperti halnya makhluk lain.
      Id pada manusia menghasilkan kecenderungan untuk agresif dan terfokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani. Id adalah bagian dari sistem yang dihasilkan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhannya. Id seluruhnya berada pada alam bawah sadar. Id sering ditafsirkan sebagai instink seperti pada hewan. Namun instink berbeda dengan id. Oleh freud id disebut sebagai Triebe atau dalam arti literalnya drive (dorongan). Dorongan inilah yang menurut Freud mengendalikan dan menentukan kemampuan, kualitas dan kapasitas seseorang. Kalau id seseorang itu tinggi, maka kualitas orang tersebut secara keseluruhan dengan sendirinya akan tinggi. Usaha yang dilakukan oleh orang dengan id yang tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan usaha yang dilakukan oleh orang yang id-nya rendah. Karena orang dengan id tinggi berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam arti luas dengan lebih baik. Begitu hebatnya id ini menurut Freud sampai-sampai Freud berkata “Man is what his sex is”; Kulitas Laki-laki itu tergantung dari nafsu birahinya. Itu kata Freud.
      Contohnya adalah ketika kita merasa dalam keadaan yang memungkinkan kita bepikir bahwa hal tersebut berbahaya maka secara spontan kita akan mempertahankan diri dari ancaman tersebut entah bagaimana caranya. Misalnya kita sedang dikerjar oleh hewan buas secara otomatis kita akan berlari dengan cepat tanpa berpikir panjang, yang terpenting kita bisa selamat dari kejaran hewan buas tersebut.

2.      EGO
       Ego (pribadi) merupakan inti dari kesatuan manusia, dan bila terjadi ancaman terhadap ego hal ini merupakan ancaman terhadap tulang punggung (eksistensi) manusia. Sehingga kegagalan/kekecewaan terhadap pencapaian hal tersebut, atau terusiknya ego manusia, salah satunya diungkapkan dengan marah. Selain sebagai bentuk ekspresi emosi, marah juga merupakan satu bentuk komunikasi. Adakalanya orang lain baru mengerti maksud yang ingin kita sampaikan ketika kita marah. Tanpa marah, orang lain malah menganggap kita main-main atau tidak serius. Dalam hal ini, tentunya juga berkaitan dengan masalah budaya. Dalam budaya masyarakat tertentu, suatu bentuk ekspresi seseorang akan dianggap sebagai bentuk ekspresi marah sedangkan dalam budaya masyarakat lain dianggap biasa-biasa saja, salah satu contoh konkretnya adalah logat bahasa.
       Contoh lain, dalam pertandingan sepak bola. Tak jarang kita lihat ada pemain yang bersitegang, terutama apabila terjadi pelanggaran. Ketika bersitegang, sikap yang ditunjukkan para pemain Eropa akan berbeda dengan sikap yang diperlihatkan para pemain Indonesia. Dalam kebanyakan pertandingan Liga Eropa yang kita saksikan di televisi, apabila pemain saling bersitegang, mereka beradu mulut dan bahkan saling berhadapan. Mata melotot dan urat-urat leher pun tampak menjadi tegang. Namun, setelah melampiaskan kekesalan dan amarah masing-masing, mereka pun bisa segera melanjutkan pertandingan dengan baik. Adapun di Indonesia, tak jarang kita menyaksikan persitegangan antara dua pemain, namun merembet pada pemain lain sehingga menyebabkan perkelahian massal antarpemain.

3.      SUPEREGO
Dorongan dari id, menjadi tidak dapat diterima oleh seseorang bukan saja ketika Ego-nya mengantisipasi ketidakmungkinan sementara karena karena kondisi dan keadaan, tapi juga secara lebih permanen. Hal itu disebabkan karena sistem ketiga dari pikiran manusia yang disebut superego. Superego merupakan pengendali dari ego dan id yang bukan berasal dari dalam diri tetapi dari penyerapan standar aturan dan pranata dari pendidikan orang tua.
        Superego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan dengan etika, standar moral dan aturan. Superego berkembang selama 5 tahun pertama kehidupan sebagai respon dari pendidikan orang tua. Perkembangan superego menyerap tradisi dari keluarga dan lingkungan sekitar. Superego berfungsi sebagai pengendali perilaku atau penyaring rangsangan sosial yang tidak memenuhi standar perilaku.
        Dalam bahasa sederhana, Superego sering diterjemahkan sebagai conscience atau suara hati. Pelanggaran terhadap suara hati atau standar superego menghasilkan perasaan bersalah, kegelisahan dan rasa khawatir. Superego terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan pengetahuan pribadi seseorang dimana ia menemukan sosok, sistem aturan atau pikiran-pikiran yang diketahuinya dari pergaulan dalam masyarakat yang lebih luas.
Ada dua bagian superego:  
      Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi. 
       Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
        Contohnya adalah jika kita melakukan sesuatu tetapi bertentangan dengan hari nurani berarti kita sedang berlawanan dengan superego kita sendiri. Misalnya kita berbohong atau menutup-nutupi sesuatu kepada orang tua, walaupun itu terpaksa dan mungkin adalah pilihan tetapi tetap saja kita sedang bertentangan dengan superego kita, hal inilah yang dapat menimbulkan rasa bersalah, khawatir, gelisah, dsb.

Ilmu Budaya Dasar

0 komentar
A. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR 
       Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang langkah-langkah yang dikembangkan menjadi masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar dikembangkan di negara indonesia sebgai penganti istilah “ Basic Humanities” dan beristilah ‘Humanities yang artinya manusia yang berbudaya dan halus, kalau manusia mempelajari “Humanities” manusia akan lebih mulia/manusiawi.

B. TUJUAN MEMPELAJARI ILMU BUDAYA DASAR MENURUT MAHASISWA 
     Tujuan belajar ilmu budaya dasar untuk membentuk pola pemikiran manusia lebih kritis dalam suatu permasalahan dan melatih cara berkomunikasi antar satu sama lain dan tidak lain merupakan usaha yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah– masalah manusia dan kebudayaan. Di samping itu bisa membangun mahasiswa agar menjadi calom pemimpin bangsa dan negara yang di siplin dan menjunjung nilai-nilai kebudayaan negaranya sendiri.
       Sebagaimana dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe¬ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan.
       Ilmu budaya dasar adalah suatu ILMU yang mempelajari tentang dasar-dasar Kebudayaan, dan Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
       Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu adalah :
1. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
2. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
3. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
4. Menyadarkan kita terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
       Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD adalah perlunya melakukan PEMBENTUKAN pemikiran yang khususnya berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.

C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR MENURUT PARA AHLI 
       Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Barat :
E. B. Tylor dalam buku “Primitif Culture”, bahwa kebudayaaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
R. Linton dalam buku “The Cultural Background of Personality’, bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur – unsur pembentukan didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
C. Klukhohn dan W.H. Kelly menyatakan kebudayaan adalah sebagai hasil tanya jawab dari para ahli antropologi, sejarah, hukum, psychologi, yang implisit dan eksplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia. • Melville J. Herskovits mendenifisikan kebudayaan sebagai “man made part of the environtment” (bagian dari lingkungan buatan manusia).
Dawson dalam buku “Age of the Gods”, mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of life)
J.P.H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
Ralph Linton (1893 – 1953) seorang antropolog Amerika menyatakan kebudayaan adalah “Man’s social heredity” (sifat sosial manusia yang temurun).
M. Jacobs dan B.J. Stern menyatakan kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial. • Dr. K. Kupper mengemukakan kebudayaan adalah sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupuan kelompok.
William H. Haviland mengatakan kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksnakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
Bounded et.al : merupakan sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol – simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya budaya antara para anggota suatu masyarakat. Pesan – pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan didalam media pemerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
Mitchel ( dictionary of soribology ) : merupakan sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
Robert H Lowie : merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma – norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal dan informal.

       Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Indonesia :
Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Dr. Moh. Hattta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas – luasnya.
Drs. Sidi Gazalba, kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalh hasil perjuangan manusia terhadp dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusiauntuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
 • Arkeolog R. Seokmono, kebudayaan adalah keseluruhan hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa pikiran dan dalam hidup.
Prof. M.M. djojodiguno dalam buku “Asas – asas Sosiologi (1958)”, kebudayaan/budaya adalah daya dari budi, yang berupa cipta, rasa, dan karsa.
a) Cipta : Ilmu pengetahuan, yang bersumber dari pengalaman lahir dan batin.
b) Karsa : Norma – norma keagamaan/kepercayaan, yang bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran (mati)”.
c) Rasa : Norma keindahan yang menghasilkan kesenian, yang bersumber dari keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan :
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam.
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran.
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi.
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional.

Unsur-unsur kebudayaan :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
3. Ilmu Pengetahuan.
4. Bahasa dan kesenian.
5. Mata pencaharian hidup.
6. Peralatan dan teknologi

D. CONTOH APLIKASI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 
       Salah satu contoh aplikasi ilmu budaya dasar dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini merupakan sebuah budaya yang harus diterapkan dalam setiap individu, karena dengan tidak membuang sampah sembarangan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan tidak akan mengakibatkan bencana, seperti banjir. Mengapa tidak membuang sampah sembarangan bisa disebut sebagai berbudaya? Karena hal tersebut adalah hal yang sangat mendasar bagi manusia untuk lebih menjadi manusia yang sesuai kriteria berbudaya.

Vote

Pendapatmu Bagaimana?

Powered by BooRoo.com

Sangat Baik0%
Baik0%
Cukup0%
Kurang Baik0%

Create a Free Web Poll